Kamis, 04 April 2013

Balas

Untuk kamu yang ada di seberang fikiranku.
Aku tak tau mengapa aku butuh menulis ini,
mungkin karena kamu adalah inspirasiku.

Di sudut kesendirian ini,
aku berusaha untuk menuliskan kembali
apa yang aku rasakan.

Aku tau, aku belum pantas untukmu,
aku tau aku terlalu berani untuk mengatakan,
"Aku cinta kamu"
dan aku sadar, aku terlalu sombong
jika mengira kau akan berkata yang sama.

Tanpa bermaksud untuk menjadi sombong,
sebenarnya diluar sana banyak hati
yang memintaku singgah atau bahkan menetap.
Tapi aku tak bisa.
Secara spontan, hatiku menolak,
seolah-olah berkata,
"Maaf aku mencintai dia, dan aku akan tetap menunggu dia,
karena aku hanya ingin menetap pada hatinya!!"
Dia? Siapa? Ya kamu! Kamu yang dari tadi ada difikiranku.

Oh ya, jika kamu sadar bahwa kamu adalah "kamu" yang aku maksud, aku minta tolong yaa,
tolong jangan membuatku terus mencintaimu.
Itu menyakitkan, karena kamu tak pernah membalasnya.

#3April2013

Maaf part I

**** maaf banget yaa. maaf banget, tapi aku ngerasa aku harus bilang ini. sepele sih, tapi aku pengen banget bilang "********* *****, aku kangen banget sama kamu."
ini jujur dan pake banget kangennya. aku ga tau kenapa selalu ngerasa gini sama kamu.
aku hampir-hampir nangis tiap inget kalau aku kangen banget sama kamu.

aku kangen saat-saat bareng kamu dulu.
bisa deket sama kamu kaya waktu itu sulit banget didapat sekarang.
aku bukan siapa-siapa kamu, cuma sahabat.
tapi aku rasa semua orang adalah sahabat kamu, karena kamu ramah sama siapa aja.
jadi, apa artinya aku untuk kamu sekarang ?

mungkin ini terlalu berlebihan, tapi inilah kenyataan.
seandainya kamu adalah muhrim aku, pasti aku udah peluk kamu, peluk yang erat. karena rasa kangen ini udah kaya teratai di padang pasir. dia haus banget. haus sama kasih sayang kamu, ****.

belakangan ini, semenjak mimpi itu hadir (28032013) aku selalu mikirin kamu.
ketika lagi belajar, denger lagu, bahkan ketika shalat sekalipun. aku ga tau kenapa.
mungkin hati ini pengen kamu jadi imam dalam tiap shalatku, ****.
jika Allah mengizinkan, aku ingin dan akan selalu mencintaimu karena-Nya ****. aku mau kamu jadi imamku karena sejauh ini aku ngerasa kamu punya poin itu. poin dimana kamu bisa menuntunku menuju surga-Nya, tentu bersama kamu ********* *****.
tapi, jika Allah tidak mentakdirkan kita untuk bersama dalam ikatan itu, aku berharap kita tetap bisa dekat dalam ikatan saudara sekalipun.

#30-03-2013